Semua makhluk hidup bergerak. Manusia
bergerak, hewan bergerak, tumbuhan pun bergerak. Bergerak tidak perlu
menggunakan kaki, bergerak kadang didasari dari hati. Jika hati tak kunjung
menginginkan pergerakan, untuk apa kaki menuruti?
Manusia bergerak ke suatu tempat
tujuannya. Tidak ada yang benar-benar berhenti. Contohnya saja bumi ini.
Terlihat tidak ada pergerakan, tetapi ada perubahan waktu. Tidak ada
pergerakan, tetapi kita mengenal 4 musim yang berbeda. Bergerak. Siapapun ingin
bergerak, entah ke tempat tujuannya atau hanya datang melipir, lalu pergi.
Manusia bergerak ke suatu tempat
tujuannya. Tidak ada yang benar-benar berhenti. Yang ada hanya bergerak
perlahan dan menengok ke belakang sesekali, sambil berkata dalam hati “Oh, aku
sudah sejauh ini. Lalu untuk apa aku berhenti.” Lalu kembali bergerak menuju
tempat tujuannya di masa depan nanti.
Apapun yang didepan kita memang tidak ada yang pasti. Karena kepastian adalah ketidak pastian itu sendiri. Untuk apa berlama-lama memikirkan ketidak pastian dan melupakan pergerakan? Coba cek langkah kaki mu itu, sudah seberapa jauh kamu bergerak? Belum jauh? Bergerak lah! Bergerak dari apapun. Bergerak dari keterpurukan mu, bergerak lah dari masa lalu mu, bergerak lah dari hal-hal buruk yang menghantui mu. Karena hanya pergerakan yang sudah kamu ciptakan yang mampu menjadi tolak ukur sudah berapa jauh kamu melakukan perjalanan. Bergerak lah selagi bisa, orang lumpuh pun bergerak. Mulutnya merapal doa setiap malam, itu pergerakan! Pergerakan hati yang didengar oleh Tuhan secara diam-diam.
Ingin berhenti? silahkan. Kecuali kamu sudah sampai di tujuan mu.


No comments:
Post a Comment