Ini bukan soal path yang warna merah. Ini Path yang lebih
penting dari sekedar itu. Path apasih? Kenapa disambungin sama hidup?
Jadi gini. Secanggih-canggihnya kita merencanakan sesuatu
kalo emang bukan pathnya, ya nggak bakal pernah kesana sampai kapan pun. Faith?
Maybe. Ini sebagian besar campur tangan Tuhan, yang manusia nggak perlu tau.
Tapi…. Manusia di bebaskan untuk jadi arsitek hidupnya sendiri kan?
Pertanyaan terbesar yang masih sampe sekarang belum gue
temuin jawabannya adalah ini :
“Lo mau jadi apa nanti?” atau, “cita-cita lo apa?”
Semakin besar kita, pertanyaan itu jadi semakin momok, beda
sama dulu waktu guru TK kita nanya, atau pas si Boneka Susan nyanyiin “Kalau
besar mau jadi apa?” dengan gembiranya dan dengan lantangnya serentak jawab mau
jadi dokter lah, tentara lah, guru, polisi, astronaut, tukang becak, gali kubur
dll. Semenjak gede? Yailaaa, boro-boro langsung jawab, paling ceming senyam
senyum dulu.
Tapi jujur deh, bukan karena gue nggak punya Plan atau
semacamnya ya, tapi semua hal jadi sering kepikiran hambatannya bukan bagaimana
caranya gue harus mencapai itu. Ya itu dia, karena kita semakin gede, semakin
macem-macem cobaannya, jadi ya segala resiko yang pertama kali dipikirin. Tapi
seiring beranjak dewasanya kita, nggak bisa mungkin terlepas dari Path itu. Mau
kemana sih lo sebenarnya? Pernah nggak sih lo ngerasa lost. Ngerasa segala hal
yang lo kerjakan itu nggak berarti apa-apa. Nothing. Lo Cuma dapet capek dan
lelah. Dan satu lagi, lo ngerasa di control sesuatu yang nggak terlihat, tapi
arahnya ngasal. Lo hilang kendali, dan ngerasa butuh pergi dari situ sekarang
juga, karena lo udah sadar bakal nggak kemana-mana.
Itulah fungsinya Path. Path itu nggak keliatan, tapi di otak
lo terancang sendiri. Lo punya peta hidup lo, Path itu semacam plang jalanan
yang warna ijo. Banyak option, tapi otak lo tau lo mau kemana.
Ada kondisi, dimana kita udah punya peta dan path, kita tau
kemana kita jalan, kita tau kita mau jadi apa. Tapi sayangnya, Tuhan nggak
mengijinkan kita untuk ngeraih apa yang kita rencanain. Ini sangat manusiawi
ya, dimana Tuhan “membelokan” Path lo kearah yang tidak terduga, dan lo nggak
tau kalo itu ternyata adalah jalan alternative yang di sepanjang jalannya lo
dapet berbagai macam kenyamanan, kemudahan atau segala hal yang lo kira bakal
susah, ternyata malah di gampangin.
Contohnya, dulu gue berencana untuk ambil ilmu komunikasi
UI, gue berusaha banting stir ke dunia per IPS-an, karena gue ngerasa passion
gue disana. Tapi apa? Doa gue terkabul masuk UI, tapi bukan di ilmu
komunikasinya, tapi di departemen Geografi, yang ujung-ujungnya ketemu sama
IPA-IPA an lagi -___- setelah tahun ke dua ini gue belajar di Geo, so far, ilmu
ke geografian yang gue ambil ternyata fleksibel, ilmu mencair yang kemana-mana
bisa. Karena gue sendiri ngerasa punya kelebihan skill di social, jadi ya gue lebih
berminat belajar geografi yang hubungannya sama manusia, tapi geografi yang ngomongin
fisik bumi nggak kalah seru juga kok. Jadi intinya, apapun yang lo rencana kan,
akan ada banyak kejutan-kejutan yang nggak pernah lo duga. Cara kerja Tuhan
untuk membuat hambanya tidak lupa bersyukur ya ini, kita sengaja tidak di
mudahkan, hanya untuk terus merasa dekat kepada-Nya, untuk terus merasa
bersyukur dengan apa yang udah di hadirkan di hidup kita masing-masing. Coba gue
beneran masuk ilkom UI, mungkin gue buta bumi, gue nggak tau konsep keruangan,
gue nggak tau fenomena-fenomena yang banyak disepelekan tapi berdampak besar
dll. Gue emang anak IPA yang berjiwa ke IPSan. jadi gue lebih mudah menganalisa
dari segala perspektif manapun, nggak melulu ke sudut pandang manusia.
jatohnya, cangkupan gue jauh lebih luas disbanding anak ilkom. Ya, pokoknya
intinya gitulah.
Gue tau sih, tulisan ini ngga ada nyambung-nyambungnya dari
pembahasan awal, sampe akhirnya begini, malah curhat wkwk tapi sedikit
unek-unek semacam ini, Cuma penghibur tersendiri sih buat gue. Ya kalo ada yang
setuju atau nggak sama apa-apa yang gue kemukakan di atas yah hal lumrah. Toh ini
Cuma kicauan malam hari, hasil secangkir kopi nescafe indomix yang kafeinnya
masih ngefek sama rasa ngantuk gue.
.jpg)

No comments:
Post a Comment