Saturday, May 31, 2014

Escape




Setiap orang punya pikirannya masing-masing. Termasuk definisi ‘Escape’ disini. Dan ditulisan gue yang ini nih, ngebuat lo berpikiran atau berpandangan dengan kacamata gue. I can said, it’s like persuasing you to get into my own paradigm about Escaping itu sendiri.





Maksud escape yang gue fokuskanadalah escaping from somewhere. “Somewhere” disini maksudnya tempat  dimana kita (terpaksa) berada. Lo nggak suka di satu tempat itu, muak, rasanya pengen cepet-cepet keluar dan akhirnya lo memilih “escape”. Melarikan diri dari apa-apa yang buat lo penat.
Ketika gue berada dititik kenadiran gue, waktu badan gue udah nggak cukup kuat buat nampung semua masalah yang ada. Dari semua lingkungan gue yang mendadak jadi beraura hitam. Terdengar menyedihkan, tapi iya. Gue suka over-thinking. Over-thinking sama masalah yang belum tentu bakal kejadian. Ketika rasanya air mata jatuh secara Cuma-Cuma diatas mukena pas takbir rakaat pertama solat Isya.
Sorry…
Gue nggak menjelaskan apa masalah hidup gue. Yang kayaknya bakal di terdengar sangat berat dipikiran kalian. Bukan. Bukan itu focus dari tulisan ini. Focus dari tulisan ini yaitu escaping from somewhere only you know.  Lo butuh tempat atau apapun. Apapun. Yang akhirnya lo merasa tenang. Merasa semua akan baik-baik aja setelah lo melakukan ‘escape’ itu.
Lo butuh tutup kuping lo kuat-kuat, memejamkan mata lo dalam-dalam, dan mengunci mulut lo rapat-rapat dari hal-hal diluar sana. You can judgme me a Loner. Or whatever. Tapi seorang attention seeker pun sebenernya loner kan? Atau seorang yang talkactive deh, pasti ada sisi ke ‘Loner’annya sendiri. Anak jaman sekarang sih bilangnya ‘Me Time’.  Escaping from somewhere ini berguna banget ngurangin stress loh. Definisi escape menurut gue :
1.       Sketching, doodling, gambar apapun lah yang saat itu ada dikepala gue.
2.       Baca buku.
3.       Dengerin music,
4.       Main basket,
5.        Nari,
6.       Dan nulis.
Seseorang yang introvert senang melakukan semuanya tanpa ada orang lain yang perlu tau atau ikut campur. Introvert bukan berarti dia pemalu atau nggak pede sama dirinya sendiri ya. Introvert suka dihubung-hubungin dengan kedua hal diatas. Padahal dalam konteks lain introvert itu Cuma psikis seseorang terhadap kenyamanan lingkungan disekitarnya. Nggak perlulah ‘mereka’ tau keberadaan gue, gue juga nggak perlu-perlu banget tau ‘mereka’.
Balik lagi ke masalah escape. Escape itu bisa jadi ngebuat si pelakunya betah, karena udah capek sama keadaan yang memaksa kan dia untuk kerja keras. Setiap manusia memang sering merasa terpaksa untuk meng”iya”-kan keadaan. Keadaan yang justru mengekang. Menjadi seorang manusia yang di default setting sebagai pekerja rodi bertulang baja. Dipaksa untuk punya energizer yang nggak abis-abis.
Mungkin badan lo belum butuh istirahat, tapi coba sesekali perhatikan hati. Hati gampang capek.
 

No comments:

Post a Comment