Sunday, October 22, 2017

Terlalu Bahagia

inthelittleredhouse.blogspot.com


Saya udah lama banget ngerasanya nggak nulis, karena dulu kan apa-apa healingnya ya nulis, entah nulis diary (iya, dijaman serba paperless ini saya masih nulis diary), nulis di blog, ya nulis apa aja lah. Cuma karena akhir-akhir ini saya punya kesibukan baru, cailah kesibukan baru hehe, alias kerja jadi buka laptop ya fokusnya kerjaan aja jadi jarang banget nyentuh-nyentuh blog.

Jadi gini, akhir-akhir ini saya sedikit resah sama perasaan saya yang kadang terlalu bahagia, kadang terlalu overthinking, kadang terlalu mellow, dan banyak 'terlalu-terlalu' lainnya. Tapi dari perasaan terlalu itu semua, saya cuma takut sama perasaan terlalu bahagia. Karena gini, pada saat saya merasa terlalu bahagia yang saya pikirkan itu ada dua; 
1. Apakah ini hasil dari kesusah payahan saya yang dulu-dulu, atau
2. Ini adalah awal dari kesusahan saya.

ngerti nggak maksudnya?
Gini, karena kita hidup kan nggak bahagia terus ya, pasti setelah bahagia ya entah abis itu kita ngerasain apa. Cuma gini, kalo terlalu bahagia takutnya ada hal didepan yang menanti saya untuk membuat saya sedih sesedih-sedihnya. Jadi itu dia, kenapa saya takut terlalu bahagia. Sebenrnya nggak salah sih, menjadi bahagia itu sah-sah aja, mungkin malah perlu dirayakan. Tapi buat saya, untuk apalah, setiap manusia punya titik nol, semua manusia juga punya titiknya sendiri-sendiri. Jadi kalo ngerasa terlalu bahagia saya suka berdoa sama Allah "ya Allah, kalau ini perasaan ada karena apa yang saya perbuat dari sebelum-sebelumnya tolong ingatkan saya bahwa perasaan bahagia ini juga bisa kapan aja hilang, tapi kalau perasaan ini ada karena akan ada hal yang membuat saya sedih dikemudian hari tolong kuatkan hati saya, tolong buat hati saya mengontrol yang 'terlalu-terlalu' tadi." Karena saya tahu, Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Jadi mungkin kata 'terlalu' tidak baik untuk disematkan dikata sebelum bahagia. 
Sebagai pengingat aja, ada Allah yang maha membolak-balikkan hati hambaNya.
Saya ngga mau terlalu bahagia.

No comments:

Post a Comment